EMPOWERING SUDAN : INDONESIA’S CONTRIBUTIONS TOWARDS POLITICAL RESILIENCE DISKUSI ISU HUBUNGAN INTERNASIONAL (DIKSI HI)

Agenda Diskusi Isu Hubungan Internasional (Diksi HI) yang dilaksanakan pada Rabu, 31 Mei 2023 oleh Divisi Pengembangan Wacana Komahi UMY periode 2022/2023 telah berjalan lancar. Diskusi Isu Hubungan Internasional (Diksi HI) merupakan sebuah program kerja yang dilaksanakan dengan tujuan memberikan pengetahuan dan pendalaman materi melalui perspektif hubungan internasional, menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mengkaji isu-isu internasional terhangat serta menjadi sarana untuk berdiskusi dan menyuarakan opini terhadap isu-isu internasional. Agenda ini berlangsung secara offline yang bertempat di Ruang  Simulasi Sidang ASEAN HI Gedung E4 Lantai 1 Universitas Muhammdiyah Yogyakarta.

Tema yang diangkat  dalam Diskusi Isu Hubungan Internasional (Diksi HI) ini juga sangat menarik yaitu Empowering Sudan : Indonesia’s Contributions Towards Political Resilience, didalamnya mengkaji mengenai Indonesian responsibility to protect (R2P), yang merupakan salah satu konsep dalam hubungan internasional dan isu hak asasi manusia, dimana setiap negara mempunyai kewajiban untuk melindungi warga negaranya maupun warga negara asing yang dalam hal ini membahas tentang peran Indonesia disalah satu wilayah koflik yaitu Sudan. Berbicara mengenai isu isu politik, kemanan, dan hak asasi manusia cukup menarik minat mahasiswa, khususnya mahasiswa Hubungan Internasional yang ingin memperdalam pengetahuannya dan menyampaikan pendapatnya mengenai isu isu tersebut.

Sesi pertama pada agenda ini dimulai dengan pemaparan materi dan dibuka oleh Nabilla Dinda Syahrani selaku Master of Ceremony (MC), yang kemudian dilanjutkan oleh pemantik yaitu Yudhistira Putra Wijaya dengan membacakan Curriculum Vitae (CV) pembicara dan memberikan sedikit pemaparan opininya terkait isu yang akan dibahas. Kemudian pemaparan materi Diskusi Isu Hubungan Internasional (Diksi HI) disampaikan oleh Bapak Dr. Sidik Jatmika, M.Si seputar konsep Responsibility to Protect Indonesia dalam konflik Sudan, akar konflik Sudan, konflik militer dan politik Sudan 2023, serta peran Responsibility to Protect UN dan UOA di Sudan.

Sesi kedua dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dimana peserta mengutarakan pertanyaan mengenai hal yang ingin diketahui lebih lanjut terkait tema yang diangkat serta memberikan opini dan tanggapannya, yang kemudian ditanggapi lagi dan dijelaskan kembali oleh pembicara secara terperinci. Pada akhir sesi ditutup dengan pemantik yang memberikan kesimpulan terkait hasil diskusi dalam agenda tersebut serta para peserta beserta panitia melakukan foto bersama.