MATAF HI UMY 2017; MERAGAS KESADARAN, MEWUJUDKAN KEBERLANJUTAN

Masa Ta’aruf (MATAF) merupakan masa orientasi atau pengenalan jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ( HI UMY) untuk mahasiswa/I baru. Agenda yang dilaksanakan di Hall Masjid K.H Ahmad Dahlan UMY ini di jalankan oleh Korps Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional (KOMAHI) UMY pada hari Rabu, 23 Agustus 2017 dengan konsep “Intellectual dan Awareness” serta tema “Empowering Youth Awareness Towards Global Environmental Issues in International Relations”.

MATAF yang diadakan rutin setahun sekali untuk menyambut mahasiswa/I baru kali ini terasa spesial karena menghadirkan konsep dan tema yang tidak lazim di HI UMY. Selama 2 tahun terakhir, tema MATAF HI UMY selalu berkaitan dengan isu high politics, misalnya saja MATAF HI 2016 tahun lalu yang bertemakan “Dispatching the True Images of Islam to The World by Fighting Terrorism”. Berbeda dengan sebelumnya, MATAF HI 2017 justru berfokus kepada lingkungan. Jargon “Meragas Kesadaran, Mewujudkan Keberlanjutan” dimaksudkan untuk membangkitkan semangat mahasiswa/I baru HI UMY agar mampu bersikap kritis, dan aktif terhadap isu-isu low politics.

Dalam MATAF, mahasiswa/I baru akan dimasukkan ke dalam kelompok yang disebut delegasi. Dari tahun ke tahun biasanya delegasi MATAF mengambil nama negara, namun karena konsep dan tema tahun ini yang lebih concern ke arah lingkungan, maka delegasi MATAF HI 2017 tidak hanya melibatkan negara tetapi juga Non-Governmental Organization (NGO) seperti World Wildlife Fund (WWF), Greenpeace, dan lainnya. Masing-masing anggota kelompok delegasi diharuskan untuk membuat Argumentative Essay yang terdiri dari 300-700 kata berbahasa Inggris mengenai isu-isu kontroversial tentang lingkungan. Kemudian, diantara semua esai yang telah dikumpulkan, panitia akan menyeleksi dan memilih satu esai terbaik. Adalah Siti, mahasiswi baru yang berhasil meraih penghargaan Esai Terbaik pada MATAF HI 2017. Sewaktu ditanya apakah Siti sudah berpengalaman menulis Argumentative Essay sebelumnya, ia menjawab “Dulu saat SMA saya pernah ikut karya ilmiah tapi tidak menang, kenapa saya bisa mendapat Esai Terbaik kali ini mungkin karena mengikuti persis apa yang di instruksikan oleh kakak panitia melalui guidebook mengenai pembuatan esai mulai dari background hingga conclusion. Semua yang tertulis disana usefull banget”.

Adanya keharusan membuat esai ini pun di iringi dengan maksud untuk mempersiapkan mahasiswa/I baru kedepannya dalam menghadapi dunia perkuliahan terutama HI yang akan sangat erat dengan tugas-tugas makalah dan esai, selain itu juga sebagai sarana meragas kepedulian mahasiswa/I baru terhadap isu lingkungan.

Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang gas emisi terbesar di dunia, memiliki citra yang buruk di mata dunia terutama dalam hal lingkungan. Oleh karena itu sudah seharusnya warga negaranya mulai peduli terhadap lingkungan. Seperti Zansky, mahasiswi baru HI UMY yang mengutarakan alasannya memilih jurusan HI “Aku masuk HI karena ingin mengubah persepsi orang luar terhadap orang Indonesia, bahwa kita tidak seburuk apa yang mereka pikirkan”. Dengan membuka wawasan mahasiswa/I baru seluas-luasnya terhadap isu-isu yang sedang terjadi di dunia, harapannya MATAF HI 2017 dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa/I baru dan mewujudkan keberlangsungan dalam menjaga lingkungan.