Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI 2018

Yang terhormat Duta Besar Negara Sahabat dan Pimpinan Organisasi Internasional,

Pimpinan Komisi I dan para anggota DPR yang kami hormati,

Para Senior kami: DR. Hassan Wirajuda, DR. Marty Natalegawa

Sesepuh serta seluruh jajaran Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, baik di Tanah Air maupun di luar negeri,
Pimpinan media massa, rekan-rekan wartawan,

Hadirin yang terhormat,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Selamat pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua,

Atas nama seluruh jajaran Kementerian Luar Negeri, saya mengucapkan “Selamat Tahun Baru 2018”. Semoga di tahun 2018 kita dapat terus melanjutkan kerja keras bersama untuk Indonesia yang lebih baik dan untuk dunia yang lebih baik.

Indonesia… a true partner for world peace, security and prosperity.

 

Hadirin yang saya hormati,

Kerja diplomasi Indonesia sudah dimulai bahkan sejak hari pertama tahun 2018.

Saya baru saja kembali dari Davao City, Filipina.

Secara simbolik, pada tanggal 3 Januari, saya menyerahkan 300 paspor Indonesia kepada warga Keturunan Indonesia yang telah tinggal berpuluh tahun di Filipina, tanpa ketetapan status kewarganegaraan. KJRI Davao City, bekerja sama dengan Pemerintah Filipina dan UNHCR berhasil mendata 8.745 Warga Keturunan Indonesia atau disebut Persons of Indonesian Descent di 8 Propinsi di Filipina Selatan. Dari jumlah tersebut, 2.425 orang sudah diberikan Surat Penegasan Kewarganegaraan Indonesia (SPKI).

Proses pendataan dan penetapan tentunya bukan hal yang mudah. Proses panjang ini memang harus ditempuh karena negara ingin memberikan perlindungan maksimal bagi warganya di luar negeri. Selama berada di Davao, Indonesia dan Filipina sepakat meningkatkan kerja sama pendidikan, terutama untuk meningkatkan pendidikan di sekolah-sekolah Islam di Filipina Selatan. Indonesia menawarkan 100 beasiswa setiap tahun.

Pada tanggal 5 Januari, saya lakukan groundbreaking pembangunan gedung Sekretariat ASEAN yang baru. Pembangunan gedung ini adalah kontribusi Indonesia agar Sekretariat ASEAN mampu mengemban tugas 50 tahun mendatang. Selain itu gedung ini juga mengukuhkan Jakarta sebagai ibukota diplomatik ASEAN. Pada tanggal 5 Januari pula, saya telah menerima kunjungan Menlu India di Jakarta. India merupakan mitra strategis penting Indonesia. Indonesia-India sepakat untuk memperkuat dan memperdalam kemitraan strategis kedua negara serta berkontribusi kepada ekosistem perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan termasuk di Indo-Pasifik, termasuk melalui perkuatan kerja sama di IORA, ASEAN-India, dan EAS.

 

Ibu dan Bapak yang saya hormati,

Tahun 2017 baru saja berlalu.

Keberpihakan terhadap isu kemanusiaan dan upaya menciptakan perdamaian dunia adalah dua isu menonjol diplomasi Indonesia sepanjang 2017. Menjelang tutup tahun, dunia dikejutkan dengan upaya mengubah status quo internasional terhadap Yerusalem. Dunia merespon dengan tepat di mana mayoritas negara dunia masih melihat isu Yerusalem secara jernih, dan hal ini tercermin dari hasil voting di Sidang Umum PBB, New York, 21 Desember 2017. Demokrasi harus dihormati dan dilaksanakan pada tatanan dunia. Sikap mayoritas negara anggota PBB hendaknya menjadi panduan dunia untuk menyelesaikan isu Yerusalem. Sikap Indonesia mengenai Palestina, termasuk status Yerusalem sudah sangat jelas, tegas dan konsisten sesuai panggilan Konstitusi.

Sikap yang konsisten ini juga ditegaskan pada KTT Luar Biasa OKI di Istanbul, 13 Desember 2017. Sebelum KTT saya bertemu dengan Menlu Jordania dan Menlu Palestina serta setelah KTT, saya juga telah menemui HRVP Mogherini di Brussels.

Diplomasi Indonesia akan terus berjuang untuk Palestina, demi kemanusiaan dan demi keadilan. Dukungan Indonesia untuk Palestina tidak hanya berupa dukungan politik namun juga dukungan ekonomi dan kerja sama teknis.

Khusus di bidang ekonomi, Indonesia menerapkan zero tariff untuk sejumlah produk Palestina ke pasar Indonesia. Tahun ini juga, Indonesia akan meningkatkan kerja sama de-salinasi air dan kesehatan.

Sekali lagi, Palestina ada di jantung politik luar negeri Indonesia, dan di setiap helaan napas diplomasi Indonesia, disitu terdapat perjuangan untuk Palestina. Pada kesempatan yang baik ini, Indonesia kembali menyerukan kepada negara dunia agar terus memberikan dukungan bagi Palestina.

 

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

Kontribusi Indonesia bagi perdamaian dunia juga dilakukan di Afghanistan. Kedua negara akan mengintensifkan kerja sama capacity building melalui pemberian beasiswa, pelatihan aparat polisi, pembangunan infrastruktur, pertukaran ulama, dan pemberdayaan perempuan. Bulan November lalu, saya melakukan kunjungan kerja ke Kabul, yang merupakan kunjungan bilateral pertama Menteri Luar Negeri Indonesia setelah lebih dari 50 tahun. Bersama dengan Menlu Afghanistan, saya menandatangani hibah pembangunan poliklinik kesehatan. Poliklinik tersebut akan segera dibangun di kompleks “Indonesia Islamic Centre” di mana saat ini telah berdiri masjid Indonesia.

Indonesia juga merasa terhormat menerima kunjungan Presiden Afghanistan, High Peace Council, dan Ibu Negara Afghanistan pada tahun 2017. Sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk dapat berbagi dengan Saudara-saudara kita di Afghanistan dalam membangun perdamaian. Kerjasama Peace Building juga akan dilakukan melalui pelaksanaan Konferensi Internasional para Ulama Dunia di Indonesia guna memperkokoh nilai-nilai Islam yang damai.

 

Ibu Bapak, Para Insan Media,

Masih terkait dengan isu kemanusiaan, pada tahun 2017 kita juga menyaksikan dengan penuh keprihatinan krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar, yang menyebabkan ratusan ribu mengungsi ke wilayah Bangladesh. Indonesia termasuk negara pertama yang sudah berada di Myanmar dan Bangladesh paska new cycle of violence yang terjadi bulan Agustus 2017.

Indonesia menyerukan agar:

  • Segala bentuk kekerasan dihentikan;
  • Keamanan dan stabilitas dipulihkan;
  • Perlindungan diberikan kepada semua orang;
  • Akses kemanusiaan dibuka; dan
  • Rekomendasi Laporan Kofi Annan diimplementasikan.

Sebagai bentuk kepedulian, bantuan kemanusiaan telah disampaikan baik untuk Myanmar maupun Bangladesh. Pembangunan Tahap ke-2 Rumah Sakit Indonesia di Mrauk U, Rakhine State, juga telah dimulai bulan lalu. Indonesia menjadi motor pemberian bantuan ASEAN Humanitarian Assistance Centre di Rakhine State. Indonesia menyambut baik penandatanganan Arrangement on Repatriation antara Myanmar dan Bangladesh, serta mengharapkan tindak lanjut penuh.

Indonesia siap untuk berkontribusi, baik dalam pelaksanaan repatriasi maupun implementasi Rekomendasi Laporan Kofi Annan. Instabilitas di satu negara pasti mempengaruhi instabilitas kawasan. Indonesia tidak menginginkan hal ini terjadi. Kita juga menyaksikan dengan penuh kekhawatiran pendudukan Marawi oleh kelompok teroris. Indonesia dan negara dunia mengutuk pendudukan tersebut. Indonesia telah menginisiasi Pertemuan Trilateral di Manila pada 22 Juni 2017 guna memperkuat kerja sama keamanan, countering radicalism dan terrorism melalui hardpower serta pendekatan softpower. Kunjungan saya ke Davao, seperti saya sebutkan di awal pidato, juga merupakan tindak lanjut dari Kerja sama Trilateral melawan radikalisme dan terorisme melalui pendidikan.

 

Para hadirin yang saya hormati,

2017 merupakan tahun yang sangat penting bagi ASEAN. Sudah 50 tahun ASEAN berdiri.

Dalam kurun 50 tahun ini, ASEAN telah memberikan kontribusi signifikan bagi terciptanya ekosistem perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di Asia Tenggara. Untuk 50 tahun ke depan, selain kontribusi pada kawasan, ASEAN juga harus mampu meningkatkan kontribusinya bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia. Tantangan perjalanan 50 tahun ke depan tidak akan berkurang. Semua negara anggota ASEAN harus memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga relevansi ASEAN. Diperlukan suatu collective leadership and concerted action untuk tetap mempertahankan ASEAN sebagai pemain utama di kawasan.

Bagi Indonesia, persatuan dan sentralitas ASEAN adalah kunci. Tanpa persatuan dan sentralitas, akan sulit bagi ASEAN untuk mempertahankan peran dan relevansinya. Kemampuan negara ASEAN dalam menyinergikan kepentingan nasional dan kawasan adalah sebuah keniscayaan. Kepentingan nasional dan kawasan harus dapat berjalan beriringan. Indonesia akan terus mengawal persatuan dan sentralitas ASEAN.

Beberapa capaian utama ASEAN tahun 2017, antara lain:

  • Pertama, disepakatinya Framework of the Code of Conduct in the South China Sea antara Tiongkok dan ASEAN dan disepakatinya negosiasi Code of Conduct. Indonesia berharap negosiasi ini dapat segera diselesaikan secepatnya.
  • Kedua, ditandatanganinya ASEAN Concensus on the Protection and Promotion of the rights of Migrant Workers. Penandatanganan ini dapat dilakukan setelah melalui perjuangan yang sangat panjang. Keberpihakan Indonesia terhadap perlindungan buruh migran tidak pernah berubah dan keberpihakan ASEAN terhadap buruh migran akan merupakan ujian apakah ASEAN akan mampu untuk menciptakan caring and sharing community.
  • Ketiga, Indonesia telah mendorong operasionalisasi AIPR (ASEAN Institute for Peace and Reconciliation) sebagai sumbangsih bagi salah satu upaya resolusi konflik secara damai.

 

Para hadirin yang saya hormati,

Diplomasi Indonesia juga diperkuat tidak saja di Samudera Pasifik, namun juga di Samudera Hindia. Penguatan kerja sama diantara negara-negara lingkar Samudera Hindia dilakukan selama keketuaan Indonesia di IORA. Selama keketuaan Indonesia, tidak kurang 30 pertemuan, program maupun proyek dalam kerangka IORA dilakukan di Indonesia.

Setelah berdiri 20 tahun, untuk pertama kalinya, KTT IORA diselenggarakan di Jakarta pada Maret 2017. KTT telah menghasilkan:

  • Jakarta Concord, yang meneguhkan komitmen negara IORA terhadap Konvensi

Hukum Laut PBB tahun 1982 (UNCLOS) sebagai norma utama dalam menjaga perdamaian dan kestabilan kawasan Samudra Hindia, dan;

  • IORA Action Plan yang akan menjadi panduan kerja sama IORA di masa mendatang.

Indonesia terus memperjuangkan Samudra Hindia sebagai zona damai dan tumbuhnya sense of regionalism di kawasan Samudera Hindia. Indonesia menyerahkan keketuaannya kepada Afrika Selatan, November lalu. Di lingkup yang lebih luas, Indonesia terus memanfaatkan dan memperkuat kerangka kerja sama inter dan antar-kawasan, seperti APEC, ASEM, dan FEALAC.

 

Hadirin yang saya hormati,

Keanggotaan Indonesia dalam berbagai Organisasi Internasional mencatatkan hasil yang baik. Indonesia terpilih dalam 14 pencalonan di berbagai organisasi internasional. Diplomasi Indonesia selama 2017 juga diintensifkan dalam rangka pencalonan Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan (DK) PBB untuk periode 2019-2020. Komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia telah terekam dengan baik, Indonesia menempati peringkat ke-9 dari 125 negara penyumbang pasukan perdamaian.

Masalah keanggotaan dalam DK PBB bukanlah masalah besar atau kecilnya negara karena semua negara memiliki hak yang sama. Namun yang perlu dipastikan adalah seberapa jauh negara tersebut memiliki rekam jejak dan komitmen untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia. Indonesia sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh negara-negara sahabat, dan mengharapkan kiranya dukungan dapat diberikan oleh negara sahabat lain yang belum memberikannya.

 

Para hadirin yang saya hormati,

Pada tahun 2017, Indonesia menyampaikan laporan siklus ke-3 pada Universal Periodic Review (UPR) Dewan HAM PBB. Untuk pertama kalinya, dua Menteri hadir dalam penyampaian UPR, yaitu Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Luar Negeri. Proses penyusunan dan tindaklanjut laporan sepenuhnya dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan di bidang hak asasi manusia. Indonesia mengapresiasi tanggapan positif masyarakat internasional terhadap laporan UPR tersebut.

Di tingkat kawasan, Indonesia terus mendorong upaya mainstreaming HAM dalam seluruh pilar Komunitas ASEAN seperti memperkuat AICHR, memajukan isu perlindungan hak-hak pekerja migran serta pendekatan berbasis HAM bagi para korban perdagangan orang. Di tengah maraknya skeptisisme terhadap nilai, bahkan kemunduran praktik demokrasi dan HAM di berbagai belahan dunia. Demokrasi dan Hak Asasi Manusia akan terus menjadi aset bagi diplomasi Indonesia. Demokrasi adalah alat untuk mencapai tujuan, yaitu perdamaian dan kesejahteraan. Nilai demokrasi harus diinspirasikan secara demokratis pula.

Selama satu dekade, upaya Indonesia memajukan demokrasi terus dilakukan melalui penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF). BDF telah menjadi rujukan sebagai Forum Internasional yang membahas demokrasi tanpa rasa takut dan tanpa finger pointing exercise. Satu terobosan baru dilakukan dalam BDF, yaitu penyelenggaraan BDF Chapter Tunis. Bersama dengan Menlu Tunisia, saya hadir dalam Pertemuan tersebut. BDF tahun ini juga menyertakan para mahasiswa sebagai masa depan dunia. Bali Democracy Student Conference telah diselenggarakan paralel dengan pelaksanan BDF.

 

Hadirin yang saya hormati,

Komitmen Indonesia untuk memperkuat Kerja Sama Selatan–Selatan dan Triangular (KSST) juga diperkuat pada tahun 2017, dengan tetap mengedepankan good governance, akuntabilitas dan transparansi. Setidaknya 31 negara di kawasan Asia, Afrika dan Pasifik Selatan, termasuk Palestina telah menjadi mitra Indonesia untuk kerja sama ini, termasuk di bidang-bidang seperti ketahanan pangan, perikanan, pertanian, serta UKM dan micro-finance.

Secara khusus, sebagai negara sahabat, Indonesia turut memperkuat keterlibatan di kawasan Pasifik melalui pelatihan capacity building dan bantuan kemanusiaan, terutama di saat negara-negara di kawasan ini dilanda bencana alam, sebagai bentuk solidaritas sebagai warga dunia dan bangsa Pasifik. Komitmen peningkatan kerja sama Selatan-Selatan dan kerja sama teknis lainnya secara bertahap akan diperkokoh dengan pembentukan satu badan (single agency) yang akan bertanggung jawab terhadap pemberian bantuan internasional Indonesia.

Dengan adanya Single Agency, Indonesian Aid dilakukan melalui satu pintu, dengan anggaran awal program bantuan sebesar 1 triliun rupiah.Pembentukan single agency akan memperkokoh diplomasi Indonesia, termasuk diplomasi kemanusiaan.

 

Ibu Bapak yang saya hormati,

Diplomasi ekonomi Indonesia juga terus diperkuat.

Sebagaimana saya sampaikan pada PPTM tahun lalu, Indonesia memberikan prioritas pada pengembangan hubungan dengan Afrika, Asia Tengah-Selatan, dan Amerika Latin, termasuk di bidang ekonomi. Kawasan ini masih menjadi uncharted territory bagi produk dan pengusaha Indonesia. Nilai perdagangan Indonesia dan beberapa negara-negara kawasan Afrika, Asia Selatan dan Tengah meningkat drastis lebih dari 100%. Kesempatan kerja sama bagi perusahaan Indonesia sangat besar, khususnya di sektor infrastruktur, energi dan industri strategis.

Selama tahun 2017, Saya dan Wamenlu telah melakukan 3 kali kunjungan ke Afrika. Sebagai Indonesia Incorporated, beberapa sektor swasta dan BUMN Indonesia berhasil menembus kawasan Afrika. Pada tahun yang sama, kita juga intensifkan kerja sama melalui Konsultasi Bilateral dan Pertemuan Komisi Bersama telah dilakukan dengan 6 (enam) negara Amerika Latin, yaitu Meksiko, Jamaika, Peru, Kosta Rika, Argentina dan Ekuador.

Realisasi kontrak baru bagi pembelian beberapa industri strategis Indonesia juga terjadi tahun 2017, seperti:

  • 250 gerbong kereta api PT INKA oleh Bangladesh;
  • Radioisotop dari PT Inuki oleh Meksiko; dan
  • Produk pesawat dari PT DI oleh Meksiko dan Senegal.

Kita mencatat peningkatan interaksi dengan beberapa negara, yang selama ini “jauh” secara geografis. Kosta Rika telah membuka Kedutaan Besar di Jakarta tahun 2017. Beberapa negara seperti Uruguay telah mengindikasikan rencana untuk menyusul. Di saat yang sama, upaya intensif untuk memantapkan, memperluas dan memperdalam pasar tradisional seperti Uni Eropa, Amerika Utara dan Asia, terus dilakukan. Nilai perdagangan dengan Eropa mengalami peningkatan rata-rata di atas 50%, antara lain dengan Finlandia, Latvia, Lithuania dan Estonia.

Sementara itu, investasi dari negara-negara Eropa tercatat meningkat tajam mencapai 100%, antara lain Swiss dan Jerman, bahkan mencapai di atas 500%, antara lain Swedia dan Denmark. Dengan diplomasi ekonomi yang dijalankan semua Perwakilan Indonesia, maka dalam Trade Expo Indonesia 2017, telah hadir 5,045 pengusaha dan pengunjung asing dari 116 negara yang membawa total transaksi sebesar USD 1,4 miliar. Sebuah peningkatan 37,36 % dibanding transaksi tahun lalu.

Kemlu juga melakukan optimalisasi kegiatan TEI guna mendukung ekonomi daerah, termasuk melalui kunjungan dan pertemuan pelaku usaha asing dan stakeholders di daerah. Upaya memperkuat pasar tradisional ini bukanlah tanpa tantangan. Salah satu produk unggulan dan strategis bagi pembangunan Indonesia, yaitu kepala sawit, menghadapi kampanye negatif dan diskriminasi di Eropa dan Amerika Serikat.

Indonesia tidak akan diam. Bersama dengan stakeholders terkait, termasuk Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), Indonesia terus intensifkan langkah melawan kampanye hitam serta terus mempromosikan sustainable palm oil. Presiden Joko Widodo secara khusus mengangkat isu ini pada KTT ASEAN-UE di Manila tahun 2017.

 

Hadirin yang saya hormati,

Upaya untuk mengintensifkan perundingan kerja sama ekonomi dan perdagangan dilakukan.

Dalam tahun 2017, tercatat 27 kali perundingan antara lain Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Comprehensive Partnership Agreement (CEPA) dengan Australia, EFTA, dengan Chile dan FTA ASEAN-Hong Kong. Perundingan ASEAN-Hong Kong FTA telah selesai dilakukan dan ditandatangani pada November 2017, sementara Indonesia-Chile CEPA ditandatangani pada Desember 2017.

Kemajuan berbagai perundingan perdagangan lainnya terus diraih, termasuk:

  • CEPA dengan Australia dan EFTA memasuki tahap akhir dan ditargetkan selesai
  • pada 2018.
  • Indonesia-Uni Eropa CEPA telah menyelesaikan putaran ketiga dengan prospek
  • yang optimis untuk terus mencapai kemajuan.
  • Perundingan dengan Turki dan Peru telah dimulai.
  • Dilaluinya tahap penjajakan kerja sama dengan Eurasian Economic Union.

Diplomasi ekonomi juga didukung penguatan promosi dan kerja sama budaya. Indonesia mendapat kehormatan menjadi Guest Country Festival Europalia 2017 sejak Oktober 2017 hingga Januari 2018. Festival ini merupakan salah satu yang terbesar di Eropa dengan lebih dari 250 pertunjukan di 7 (tujuh) negara Eropa.

Di bidang investasi, generasi baru Bilateral Investment Treaty telah diselesaikan dengan Uni Emirat Arab.

Secara keseluruhan, pada tahun 2017 Pemri telah menandatangani 78 perjanjian internasional di bidang ekonomi, yang meliputi perdagangan, investasi, keuangan, kerja sama teknik dan penghindaran pajak berganda. Kementerian Luar Negeri telah meluncurkan situs Treaty Room yang dapat diakses secara online. Melalui situs ini, masyarakat dapat mengakses seluruh Perjanjian Internasional yang telah dibuat sejak Kemerdekaan Indonesia.

 

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

Dalam dunia dengan dinamika yang tinggi, upaya perlindungan warga negara di luar negeri memiliki tantangan tersendiri.

Selama tiga tahun terakhir, Pemerintah terus berupaya menghadirkan negara bagi seluruh rakyatnya, di mana pun berada. Perlindungan, kepedulian, dan keberpihakan dilakukan dengan prinsip beyond protection.

Selama tahun 2017, kerja kerass Kemlu dan Perwakilan RI telah:

  • Menyelesaikan 9.894 kasus WNI di luar negeri
  • Membebaskan 14 WNI dari ancaman hukuman mati;
  • Memfasilitasi pemulangan hampir 50.000 WNI, khususnya Pekerja Migran, yang menghadapi situasi rentan di luar negeri;
  • Mengembalikan hak-hak finansial WNI senilai lebih dari Rp 120 milyar; dan
  • Membebaskan 2 orang sandera dari Filipina Selatan.

Kita menyadari bahwa semakin baik kinerja perlindungan WNI, semakin tinggi pula ekspektasi publik. Karena itu Kemlu akan terus berinovasi ke arah sistem perlindungan WNI yang lebih baik.

Selama 2017, beberapa inovasi antara lain:

  • Database WNI di luar negeri, yang untuk pertama kalinya terintegrasi penuh dengan seluruh database nasional lainnya;
  • Sistem dan standar pelayanan serta perlindungan WNI di luar negeri berbasis Single Identity Number;
  • Versi penuh Aplikasi SafeTravel untuk menjadi teman dalam perjalanan bagi seluruh WNI yang bepergian ke luar negeri.

Pada hari ini kita menyaksikan peluncuran secara resmi Portal Pelayanan dan Perlindungan WNI di luar negeri yang dapat diakses secara online. Dengan peluncuran ini maka:

  • Hanya ada satu database WNI di luar negeri;
  • Pelayanan kekonsuleran Satu Sistem, Satu Data, Satu Standar;
  • Secara bertahap, seluruh pelayanan kependudukan dan catatan sipil dapat
  • dilakukan di Perwakilan RI.

 

Bapak Ibu Sekalian,

Tidak terasa kita sudah menyongsong Pemilu 2019. Adalah kewajiban pemerintah untuk melindungi dan menjamin hak politik WNI di luar negeri untuk menggunakan hak pilihnya. Karena itu Kemlu menandatangani MoU dengan KPU pada 6 Desember 2017, sebagai penegasan kesiapan Kemlu dan seluruh Perwakilan RI mendukung kelancaran Pemilu 2019. Saya telah instruksikan kepada seluruh Perwakilan RI untuk memberikan dukungan penuh bagi kesuksesan Pemilu 2019 di luar negeri.

 

Rekan-rekan Media yang saya hormati,

Salah satu prioritas lain adalah menjaga kedaulatan Indonesia, antara lain melalui penyelesaian perundingan penetapan batas negara.

Sepanjang 2017, telah dilakukan 35 perundingan perbatasan:

  • 11 kali pertemuan penetapan batas maritim;
  • 5 kali pertemuan Utusan Khusus Presiden RI dan Utusan Khusus PM Malaysia;
  • 19 kali pertemuan demarkasi batas darat.

Beberapa kemajuan penting perundingan di tahun 2017:

  • Ratifikasi, pertukaran instrumen ratifikasi dan Joint Registration Perjanjian Batas Laut Wilayah RI-Singapura di PBB;
  • Ratifikasi Perjanjian batas Zona Ekonomi Eksklusif RI-Filipina oleh Indonesia. Tinggal menunggu ratifikasi oleh Filipina;
  • Penandatanganan MoU on Survey and Demarcation of the International Boundary No. 20 antara Indonesia dan Malaysia;
  • Proses akhir ratifikasi Basic Agreement on Border Arrangements 2013 yang merupakan perjanjian dasar kerja sama perbatasan darat RI-PNG.

 

Ibu dan Bapak yang saya hormati,

Itulah sedikit gambaran langkah diplomasi Indonesia di tahun 2017. Saat ini kita telah berada di tahun baru, tahun 2018. Situasi dunia tahun 2018 masih akan dipenuhi dengan berbagai macam tantangan. Memang terdapat optimisme pertumbuhan ekonomi dunia, dengan pertumbuhan 2017 diperkirakan 3,6%, sementara 2018, 3,7%. Namun di sisi lain, masih terdapat berbagai macam ketidakpastian. Instabilitas politik dan keamanan di tingkat global masih menjadi faktor resiko terbesar di tahun 2018. Potensi proxy conflict di berbagai belahan dunia masih akan terus terjadi. Banyak negara menarik diri dari komitmen internasional yang menyisakan tanda tanya besar.

Oleh karenanya, Kemitraan untuk menghormati hukum internasional dan multilateralisme perlu terus dikembangkan. Kemitraan itu perlu diperkuat untuk mencegah the mighty takes allDemocracy and global governance harus terus ditegakkan. Peran PBB sangat diharapkan dalam menjaga perdamaian dunia. Semangat co-opetition (co-operative competition), yakni semangat bekerja sama di tengah dunia yang penuh persaingan guna mencapai hasil optimum perlu terus didorong. Membangun kemitraan adalah kunci untuk mengembalikan dan memperkuat esensi kerja sama regional dan global.

Di tengah perubahan geo-politik global dan regional, Asia Tenggara, yang terletak di persilangan Samudra Hindia dan Pasifik harus terus menjadi kawasan yang aman dan terbuka. Indonesia, bersama dengan negara ASEAN lainnya, harus terus menjadi pemain utama dalam pembentukan arsitektur kawasan. Terkait dengan arsitektur kawasan ke depan, saya ingin menyampaikan beberapa hal. Indonesia ingin agar ekosistem perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan bukan saja terbangun di ASEAN, tetapi juga di Lingkar Samudra Hindia dan Samudra Pasifika atau Lingkar Indo-Pasifik. Karenanya, bersama ASEAN, Indonesia akan terus berkontribusi mendorong penguatan kerja sama yang positif dan inklusif di Indo-Pasifik, dan bukan kerja sama yang dilandasi oleh kecurigaan atau bahkan persepsi ancaman.

Terkait hal tersebut, Indonesia akan bekerja bersama negara di kawasan, termasuk melalui sentralitas ASEAN, membangun payung kerja sama Indo-Pasifik untuk:

  • Memupuk rasa saling percaya (confidence-building) dan kerja sama saling menguntungkan;
  • Menumbuhkembangkan habit of dialogue dalam arsitektur kerja sama di kawasan.

Arsitektur kawasan ini akan dibangun melalui pendekatan building blocks, yakni:

  • Secara bilateral dan pluri-lateral, mengintensifkan kerja sama di antara berbagai negara di Lingkar Indo-Pasifik dalam berbagai bidang strategis, khususnya keamanan, maritim, perdagangan dan investasi.
  • Di tingkat kawasan, mendorong penguatan kerja sama IORA, sesuai Jakarta Concord dan Plan of Action 2017 – 2021, untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru yang mendukung ekosistem perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di Samudra Hindia;
  • Menciptakan hubungan (linkage) berbagai kerja sama bilateral, plurilateral serta arsitektur kerja sama di Samudra Hindia dengan ASEAN-led mechanisms.

Muaranya adalah terciptanya sebuah payung kerja sama yang:

  • Bebas, terbuka, inklusif dan komprehensif;
  • Bermanfaat bagi kepentingan jangka panjang semua negara di kawasan;
  • Dilandasi komitmen bersama negara-negara di Lingkar Indo-Pasifik terhadap
  • perdamaian, stabilitas dan kemakmuran bersama.

 

Ibu dan Bapak yang saya hormati,

Pada tahun 2018, beberapa langkah strategis dan fokus politik luar negeri Indonesia, antara lain:

Pertama, memperkuat persatuan dan sentralitas ASEAN. Indonesia akan mendukung sepenuhnya keketuaan Singapura dalam ASEAN. Indonesia akan aktif berupaya agar ASEAN dan RRT menghasilkan COC yang “practical” dan efektif demi stabilitas dan keamanan Laut China Selatan. Indonesia akan mendorong perancangan Rencana Aksi untuk mengimplementasikan ASEAN Consensus on the Protection and Promotion of the Rights of Migrant Workers. Meningkatnya kejahatan lintas batas di kawasan membutuhkan kerja sama hukum yang kuat antara sesama negara ASEAN. Untuk itu, Indonesia akan mendorong pembentukan instrumen ekstradisi (ASEAN Extradition Treaty) di ASEAN. Memajukan kerja sama kawasan di bidang E-commerce untuk membantu UMKM meningkatkan perdagangan barang dan jasanya. Demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia merupakan dua hal penting yang perlu terus dikembangkan oleh ASEAN. ASEAN harus dirasakan manfaatnya oleh rakyatnya. Sebagaimana telah saya sampaikan sebelumnya, Indonesia akan mendorong agar ASEAN aktif dalam pembahasan penguatan arsitektur kawasan di Indo-Pasifik. Sekali lagi sentralitas ASEAN perlu terus dipertahankan.

Kedua, Indonesia akan meningkatkan diplomasi perdamaian dan kemanusiaan bagi dunia yang lebih damai dan stabil. Dalam konteks ini, Indonesia akan meningkatkan Kemitraan dengan Negara Sehaluan– “Partnership with Like Minded Countries”, yang berkontribusi nyata bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia. Penguatan diplomasi kemanusiaan, khususnya bantuan kongkrit kemanusiaan, antara lain juga akan menggunakan instrumen Indonesian Aid.

Ketiga, Indonesia akan memastikan kesuksesan beberapa perhelatan penting tahun 2018.

  • Asian Games di Jakarta dan Palembang, 18 Agustus – 2 September 2018;
  • Our Ocean Conference di Bali, 29-30 Oktober 2018;
  • Pertemuan Tahunan International Monetary Fund and World Bank Group (IMF- WB) di Bali; 8-14 Oktober 2018;
  • Pertemuan World Conference on Creative Economy 2018, di Bali, 5-7 Mei 2018.

Sebagai koordinator MIKTA (Mexico, Indonesia, Korea, Turkey, Australia) di tahun 2018, Indonesia akan terus mendorong ekonomi kreatif, sebagai pilar pertumbuhan ekonomi global dan untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia. Untuk pertama kalinya, Indonesia juga akan menyelenggarakan Indonesia-Africa Forum, April 2018.

Keempat, Indonesia akan mengintensifkan kampanye pencalonan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.

Kelima, pemagaran batas wilayah dan kedaulatan terus dilakukan, antara lain melalui intensifikasi negosiasi penyelesaian batas negara. Indonesia mengharapkan kiranya para mitra perundingan dapat memberikan fleksibilitas sehingga perundingan akan mencapai kemajuan yang signifikan.

Keenam, untuk meningkatkan perlindungan “beyond protection”, Kemlu akan menyelesaikan dan meluncurkan safe travel sebagai salah satu alat untuk meningkatkan perlindungan terhadap WNI yang bepergian ke luar negeri.

Ketujuh, guna memanfaatkan peluang pemulihan ekonomi global, intensifikasi perundingan kerjasama perdagangan dan ekonomi, baik berupa CEPA, FTA maupun PTA. Prioritas perundingan ditujukan untuk penyelesaian RCEP, Indonesia-EFTA CEPA, Indonesia – Uni Eropa CEPA, Indonesia-Turki CEPA dan Indonesia -Australia CEPA. Selain itu juga diupayakan mempercepat dimulainya negosiasi perdagangan bebas Indonesia – Eurasia Economic Union (I-EEU). Selain itu, perundingan Bilateral Investment Agreement generasi baru juga akan diintensifkan dengan negara mitra, seperti Swiss.

Kedelapan, diplomasi Indonesia akan diperkuat untuk memerangi kejahatan lintas batas, termasuk perdagangan manusia, IUU Fishing, kejahatan obat-obatan terlarang, radikalisme, dan terorisme.

 

 

Para hadirin yang saya hormati,

Sebelum saya tutup, saya sampaikan apresiasi kepada seluruh diplomat dan staf di Pusat dan di Perwakilan, khususnya yang berada di perwakilan rawan dan berbahaya, atas dedikasi dan kerja tiada kenal lelah. Apresiasi juga saya tujukan kepada DPR-RI, khususnya Komisi I, atas kerja sama yang baik. Kepada seluruh rekan media, terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam atas kemitraan yang erat dalam peliputan kerja diplomasi. Saya kembali sampaikan apresiasi yang tinggi kepada berbagai kalangan masyarakat dan mitra instansi pemerintah yang telah bahu-membahu mendukung diplomasi kemanusiaan.

Hari ini merupakan hari spesial bagi Kementerian Luar Negeri. Alhamdulillah, hari ini kita dapat meresmikan kantin baru Kemlu. Setelah pertemuan ini, saya akan meresmikan kantin baru Kementerian Luar Negeri. Saya mengundang hadirin untuk makan siang di Kantin Diplomasi kita yang baru. Selain itu, Kementerian Luar Negeri saat ini tengah memproses pembelian 10 Gedung Perwakilan RI. Seluruh jajaran pimpinan Kemlu berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan seluruh keluarga besar Kemlu RI. Akhirnya, saya tegaskan komitmen segenap jajaran Kementerian Luar Negeri di tahun 2018 untuk tetap fokus, bekerja keras, dan bekerja tuntas.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wa Barakatuh.